dari grup tetangga, cuma menulis ulang untuk saling mengingatkan bahwa hati-hati dalam berdoa :)
"Ya Tuhan, jadikan aku orang yang cuma kipas-kipas saja uang mendatangiku"
3 tahun kemudian ia jadi penjual sate
" Ya Tuhan, jadikan aku orang yang hanya dengan duduk menggerak-gerakan kaki bisa dapet rejeki."
5 tahun kemudian ia jadi penjahit
" Ya Tuhan, jadikan aku orang yang hanya dengan duduk diam uang mendatangiku."
6 tahun kemudian ia jadi penjaga toilet umum di terminal
" Ya Tuhan, jadikan aku yang memerintah orang kaya! jadikan aku hamba-Mu yang mengatur mereka dengan leluasa & kuasa."
5 tahun kemudian ia jadi tukang parkir
" Ya Tuhan, jadikan aku yang berwibawa,tatapanku disegani orang, setiap yang bertemu merasa sungkan."
4 tahun kemudian ia jadi Debt collector
" Ya Tuhan, jadikan aku yang punya banyak pengikut. kemana hamba-Mu ini melangkah, pengikutku selalu menaatiku."
6 tahun kemudian ia jadi Angon Bebek
" Ya Tuhan, aku ingin mobil yang besar dan banyak wanita di dalamnya dan uang yang banyak."
7 tahun kemudian ia jadi kondektur bis.
bukankah kita diajarkan untuk berdoa dengan jelas? katakan apa yang kita inginkan dan butuhkan.
bukankah dalam menuliskan sebuah impian juga haris rinci dan jelas? bahkan untuk tiap tahapnya, harus kita deskripsikan dengan baik
walaupun Allah tau isi hati kita, tapi alangkah baiknya, semua yang ada di dalam hati diutarakan dengan jelas, agar tepat sasaran, jika nanti hasil akhirnya tidak sama persis dengan yang kita bayangkan, setidaknya akan meleset sedikit dan ga akan melenceng jauh dari yang seharusnya.
contoh:
" Ya Allah, jadikan aku supervisor produksi di PT ABCD tahun 2015"
" Ya Allah, hamba ingin punya rumah dua lantai, berlokasi di puncak agar tidak kena banjir dengan taman yang luas yang ditumbuhi bunga mawar yang indah. kabulkanlah ini dalam 5 tahun lagi"
dan lain sebagainya.
setiap orang berhak bermimpi, bermimpilah seindah mungkin dan deskripsikan mimpimu dengan jelas dan rinci
4 hari menjelang lebaran,
yang ngga mudik.
